Aku berlari keluar rumah setelah mendengar suara seseorang
memanggil-manggil namaku.
“Caroline! Caroline cepat keluar! Aku punya berita
bagus!”
Dan aku tahu siapa yang memanggil namaku, itu pasti...
“Hazel!” Yap, ia
sahabatku.
“ Kenapa teriak teriak didepan rumahku! Suaramu hampir membuat
jantungku copot! Memangnya ada apa?” Hazel terkekeh pelan, “hehe maafkan aku!
Tapi aku kesini membawa berita bagus!” Aku menaikkan alis “berita bagus apa?”
“Kita menang undian!” Teriaknya girang.
“Menang undian? Undian apa?”
“Astaga
Carol! Kau tidak ingat? Dua hari yang lalu kita pernah mengirim sms
berkali-kali ke Net.tv untuk mengikuti event yang mereka adakan. Padahal kau
yang paling bersemangat untuk mengikutinya, sampai-sampai pulsamu yang 25rb itu
habis gara-garanya.”
“Ah iya!! Aku ingat!”
“Jadi... kau dan aku akan pergi ke
Canada dan menghabiskan waktu seharian bersama Justin bieber disana! Itu lah
hadiah bagi pemenang!”
Aku tersentak, raut wajahku langsung berubah 180
derajat.
“Apa.. apa kau serius? Kita akan bertemu Justin bieber?!” Ucapku tak
percaya.
“Ya! Kita akan bertemu Justin bieber!!” Teriak Hazel meyakinkan.
Aku
langsung melompat-lompat bersama Hazel sambil tersenyum girang dan memeluk
tubuh mungilnya kuat, sehingga membuatnya sulit bernapas.
“Geez! Carol kau
membuatku hampir mati!”
“Hehe maafkan aku Hazel yang manis!!” Ia mencibirku dan
kemudian tersenyum singkat.
“Kalau begitu aku pulang dulu ya, aku ingin
mengemasi barang-barang yang harus ku bawa besok.”
Mataku membulat. “BESOK??”
“iya! Kita akan pergi besok, tunggu dirumahmu, mobil akan menjemput kita
dirumahmu jam 7 pagi. Bye, aku pulang dulu” ucap Hazel berlari pulang
kerumahnya.
Aku berlari
masuk kerumahku, menyiapkan barang-barang yang harus kubawa, dan... astaga,
baju-bajuku yang bagus masih terletak
didalam mesin cuci, menunggu untuk dicuci dan tidak mungkin kering besok karena
hari ini mendung dan gerimis mulai turun. Lagipula jika memang kering,
baju-bajunya harus disetrika dan aku membutuhkan waktu 1 jam untuk menyetrika 3 lembar pakaian, aku
bisa telat karena itu. huffftt Aku jadi bingung sendiri dan memutuskan untuk
menelpon Hazel, berpikir bahwa ia akan meminjamkan setengah dari bajunya
untukku. Aku membuka pintu kamar dan......
“Surprise!” ucap gadis yang diberada
didepanku, ia Hazel.
Aku tidak tahu kenapa ia bisa berada dikamarku sedangkan
tadi ia baru saja bilang bahwa ia ingin pulang untuk mempersiapkan
barang-barang yang harus dibawa ke Canada.
“Hazel? Kenapa kau bisa ada disini?
Bukankah tadi kau berlari pulang kerumahmu?”
Aku memutar bola mataku kesamping
gadis itu. Ada seorang pria berdiri disebelahnya, tetapi pria itu menghadap
kebelakang, sehingga aku tidak bisa melihat wajahnya. Pria itu menggunakan topi
berwarna ungu dan aku merasa bahwa aku mengenalnya, tapi aku tidak tahu persis
ia siapa pria itu.
“ng..siapa ia Hazel?”
Gadis itu malah tersenyum dan memutar
kepalanya kearah pria itu, seolah memberi kode. Pria bertopi ungu itu
membalikkan tubuhnya dan.....”YA AMPUN! JUSTIN BIEBER!” dan kemudian, semuanya buram.
Byuuurrr!
Aku merasakan seseorang baru saja menyiram tubuhku
dan aku langsung bangun dari tidurku.
“JUSTIN BIEBER! JUSTIN WHERE ARE YOU?!”
Ucapku berteriak, membuat ibuku yang berdiri didepanku menutup kupingnya.
“Carol!! Diamlah!” Ucap ibuku.
Aku
melihat disekelilingku dan tubuhku terasa lemah saat menyadari bahwa itu semua
hanya mimpi. Tidak mungkin terjadi, Justin tidak mungkin berada disini. Tapi
jika itu memang mimpi, aku harus tidur lagi, agar mimpiku dapat tersambung
kembali. Aku menarik selimutku yang basah karena disiram tadi, kemudian menutup wajahku dan
berusaha untuk tertidur dengan kedinginan, tapi ibuku kembali bersuara.
“Carol!
Jangan tidur lagi! Ada idolamu diluar! Justin beiber!”
"Justin bieber, bu."
"Iya Justin bieber! Ia ada diluar!" Ucapnya lagi.
Aku tertawa pelan.
“Tidak mungkin bu, ibu sudah berapa kali membuat lelucon tentang Justin dan
tidak ada satupun yang benar-benar terjadi.” Aku bersuara dari balik selimut
yang basah.
“Hey, Caroline.”
Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang dari arah pintu kamarku dan langsung
membuka selimut yang menutupi wajahku, untuk melihat siapa orang itu.
ASTAGA! Ia..ia.. JUSTIN BIEBER!!
“Morning beautiful” Ucap Justin lagi.
Aku tertegun untuk beberapa saat dengan mata yang berbinar-binar kemudian aku menoleh kearah ibuku.
“bu.. di..dia Justin bieber kan?”
“Iya Caroline..idolamu.”
Aku menoleh lagi kearah Justin
dengan senyum yang mengembang dan jantung yang hampir copot.
“Why don’t you answer me? Okay, i will repeat. Morning
beautiful Caroline” Ucap Justin lagi.
Ia tersenyum lebar dan mengedipkan
sebelah matanya kearahku, dan aku berteriak..
“MORNING HANDSOME” kemudian, semuanya gelap.