Rabu, 25 November 2015

Pesona Alam Gunung Tujuh


Diambil dari kamera hp.

Danau Gunung Tujuh.
Sebelumnya aku pengen nanya nih. Ada yang udah pernah kesana belum? kalo udah komen ya, yang belum, kesana dulu baru komen. ok? ok.*efek tfios* (yang gak tau tfios, mending search diinternet wkwk)
Oke, jadi, Danau ini merupakan danau tertinggi di Asia tenggara karena danau ini terletak di puncak Gunung Tujuh dengan ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut. Gunung Tujuh termasuk dalam wilayah TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat) lokasinya yaitu di Desa Pelompek, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Dinamai Danau Gunung Tujuh karena dikelilingi tujuh puncak gunung di sekitarnya. Gunung-gunung tersebut yaitu:
 1. Gunung Hulu Tebo 
 2. Gunung Hulu Sangir
 3. Gunung Madura Besi
 4. Gunung Lumut (yang ditumbuhi berbagai jenis lumut)
 5. Gunung Selasih
 6. Gunung Jar Panggang
 7. Gunung Tujuh
(searching diinternet)

Oke langsung Lanjut ke ceritaku ya... ;)



My Trip.
Yipiiii... Finally! i can tell you about my trip!  Well this is the first time i climbed the mountain. i'm so happy like i'm gonna do the harlem shake in front of people because i'm so happy. i know it's crazy but yeah. lol just kidding. i'll never do that.

Okee jadiiiii.... sebelum kami pergi ke desa pelompek, yaitu lokasi atau jalan masuk ke Gunung Tujuh, kami berkumpul di rumah kak Anggun dan menunggu mobil disana. Kami semua berjumlah 12 orang, yaitu Yani bieber (saya sendiri) , Kak Varel, Kak Anggun, Kak Clara, Kezy, Satria, Hafiz, Hanafi, bg Junifar, bg Melky, bg Nurkholis, dan bg... (namanya lupa ._.v ) pokoknya ciri-cirinya beralis tebal, berjenis kelamin laki-laki, tinggal di kerinci. Namanya lupaaa sumpahhh ._.v *abaikan*
Setelah mobil datang, kami meletakkan semua barang bawaan kedalam mobil, setelah itu kami berkumpul membentuk lingkaran untuk berdo’a agar sampai ditempat tujuan dengan selamat. Dari sungai penuh, kami menempuh perjalanan sekitar 90 menit untuk sampai dilokasi. Kemudian kami sampai di pos pendakian dan membayar uang masuk 2 ribu rupiah per orang. Setelah mendapat perizinan, kami mulai melangkahkan kaki melewati gerbang pendakian.Disini jalannya datar, berupa tanah, dan bebatuan. Disekitarnya ada perkebunan milik warga. Kami terus bejalan, dan menyapa semua orang yang lewat. Diperjalanan kami juga bertemu dengan teman-teman dari SMAN 1 sungai penuh yang baru turun dari gunung.

Kami terus berjalan hingga sampai dijalan yang bercabang. Karena beberapa dari kami ada yang sudah pernah ke gunung tujuh, jadi kami tidak perlu lagi bingung untuk memilih jalur yang menurut kami benar. Kami mulai melewati jalan yang terjal, melangkahkan kaki di batang pohon, dan memijak akar-akar pohon yang membuat kami sedikit terbantu untuk melewati jalan yang licin karena hari sebelum kami kesana, hujan turun dengan deras. Tapi kami sangat bersyukur karena saat kami melakukan pendakian, Alhamdulillah cuaca cerah, tidak hujan dan tidak juga mendung.

 Ditengah perjalanan kami bertemu turis laki-laki yang sedang berdiri, terlihat seperti menunggu seseorang. Teman-temanku langsung menatapku dengan tampang memohon, dan aku tahu apa maksud mereka. Aku langsung maju menghadap ke turis itu, sedangakan teman-temanku hanya berdiri menunggu. Dengan bahasa inggris yang pas-pasan, aku langsung ngajak si turis untuk ngobrol“Hello mister” kataku. Wkwk. (kok jadi pengen ngakak ya? :v)  “Hey.” Ucapnya singkat. Serius nih turis tampangnya sangar, gak ada senyum sedikitpun. “I’m Yani, and they’re my friends. we want to take a picture with you, may we?” ucapku lagi. Karena capek, aku jadi lupa nanyain namanya hihi. Jadi dia langsung aja jawab “Ummh.. for what? For school?” aku jawab aja “yes, our teacher needs some pictures of us when we were on the way to the mount seven” dia langsung ngangguk-ngangguk dan bilang “okay, so let’s take a picture”  Lalu saat aku dan teman-teman mengambil posisi untuk berfoto, muncul seorang turis cewek, rambutnya dikepang dua, menuju kearah si turis cowok. Si turis cewek natap kearahku kemudian dia tersenyum, menyapaku. Sumpah, beda banget sama situris cowok yang gak ada senyum sedikitpun. Dia juga ngambil posisi dan ikut berfoto bersama kami. Aku gantian sama temenku buat ngambil gambar.
Ini dia fotonya:
Foto bersama turis sangar dan temannya yang mudah senyum
yang ngambil gambar seorang yani bieber.

Yang difoto pertama itu aku yang paling depan pake jilbab dongker, baju hitam, celana training. Yang disebelah kiri ku, yang pake jilbab hitam itu kak Anggun, yang disebelah kak Anggun, yang cowok pake baju putih, celana pendek itu lupa namanya ._.v, terus yang disebelah kananku itu bang junifar, yang dibelakang bg junifar itu bg melky, terus didepannya itu turis cewek yang murah senyum, yang disebelah turis cewek itu turis sangar, disebelah kirinya lagi kak varel, disebelah kak varel, kak clara, lalu disebelahnya lagi kezy, terus yang pake baju ungu di belakang itu satria, disebelah kanan satria itu hanafi, disebelahnya lagi hafiz, disebelah hafiz jurang. Pffft susah ya ngungkapin pake kata2 -_-. nah terus yang difoto kedua itu baru muncul bg nurkholis. (gantian ngambil gambar).

Oke selanjutnya... kami terus melangkahkan kaki. Aku mulai merasakan lelah dan pundakku terasa berat, karena bang junifar (kakak senior pramuka yang hobby nyuruh kami push up setiap latihan. *tapi sebenernya baik kok hahaha*) terlihat ringan-ringan saja, dan terlihat kuat, jadi aku minta tolong kepadanya untuk membawakan 2 botol air aqua besar yang membuat pundakku berat. Lalu kami terus berjalan dan beristirahat sedikit-sedikit.

Dannnn akhirnyaaa kami sampai dipuncak gunung tujuh dan tertegun sejenak melihat pemandangan dibawah yang membuat kami melupakan penat kami sejenak dan membuat kami tersenyum-senyum akan keindahan ciptaan Tuhan. Aku menarik napas dalam, dan membuangnya perlahan. Menghirup aroma alam disekitarku, memastikan kalau ini bukan mimpi. Lalu kami juga mengabadikan momen saat berada dipuncak Gunung Tujuh dengan kamera seadanya, ini fotonya:
Puncak Gunung Tujuh
Langit cerah dihutan Gunung Tujuh

Eitsss! Tapi perjalanan belum terhenti sampai disitu, kami harus menuruni puncak ini lagi agar benar-benar sampai di tepi danau. Dari puncak ini, kemudian perjalanan mulai menuruni jalur yang cukup terjal. Aku bahkan sempat terjatuh karena jalannya yang licin sehingga membuat baju dan celanaku kotor terkena tanah. Sekitar 15 menit perjalanan menurun, maka sampailah di tepian Danau Gunung Tujuh, yang dipinggirnya terdapat batu besar yang banyak dijadikan tempat berfoto. Disini cukup ramai, tenda-tenda didirikan ditepian danau *ya iyalah, gak mungkin ditengah -_-* tapi keramaian tidak membuatku terganggu untuk menikmati alam yang indah ini. Aku menatap alam disekitarku dan bersyukur bahwa aku masih diberi hidup untuk dapat menikmati alam yang indah ini, terimakasih Ya Allah..

Lalu, beberapa menit kemudian pundakku dipukul oleh Kezy, ia mengatakan bahwa kami harus menyebrang sedikit untuk dapat mendirikan tenda, karena ditempat kami berdiri sudah banyak tenda yang didirikan, jadi kami harus mencari tempat yang lebih luas. Kami harus menyebrangi sebuah batang pohon besar sebagai tempat berpijak, yang terletak didalam danau, sedangkan dikiri kami merupakan air terjun, tempat air danau mengaliri sungai-sungai dibawahnya. Aku bergidik ngeri tidak ingin menatap tempat air mengalir itu. Berlebihan memang, karena itu pertama kalinya aku mendaki gunung, jadi langkahku sedikit ragu-ragu, sehingga membuat kaki kananku masuk kedalam danau, tapi aku langsung dibantu oleh senior-senior pramuka ku yang baik :D

Setelah sampai diseberang, aku langsung memeriksa hpku yang ternyata juga ikut basah. Ternyata hpku tidak bisa menyala, hanya warna putih yang tertampil saat aku berusaha untuk menghidupkannya. Aku mulai merasakan hatiku gundah dan terluka saat melihatnya jatuh sakit, maksudku hpku. Ia tidak bisa menyala, aku mulai berkaca-kaca dan langkahku pun kurang fokus sehingga aku terjatuh lagi dan membuat pakaianku benar-benar kotor terkena tanah berlumpur. Lalu aku juga bertemu seorang wanita hongkong (sepertinya) yang menatap pakaianku yang kotor sambil tersenyum dan menunjukkan ke dua jempolnya ke arahku dan ia berkata "cool ;D" aku pun membalasnya hanya dengan sedikit senyum, karena hatiku yang masih sedih. Itu karena aku memikirkan hpku. Tapi teman-temanku menyemangatiku dengan mengatakan bahwa hpku akan baik-baik saja.


Aku terus berjalan sehingga sampailah dilahan yang sedikit luas, dapat untuk mendirikan tenda. Teman-temanku membentang tikar plastik yang kami bawa, lalu mengeluarkan makanan dari dalam tas, mereka memutuskan untuk makan telebih dahulu. Sedangkan aku mulai menangis dengan anehnya. Bukan karena bajuku yang kotor, bukan karena aku jatuh. Tapi karena hpku tidak bisa menyala. Teman-temanku menahan tawa menatapku sambil memaksaku untuk makan terlebih dahulu, tapi aku menggeleng. Teman-temanku mencoba menghiburku dan mengatakan hal yang sama, yaitu ‘hpmu akan baik-baik saja.’ Tapi aku masih tidak bisa berhenti menangis. Kalian ingin tahu kenapa aku menangis hanya karena hp? Itu karena hpku berisi gambar-gambar, musik, dan video idolaku. Yap Justin bieber. Aku tidak mau file2 didalam hpku hilang dan sirna begitu saja.

Bersambung.... alias lagi ngetik...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar